cara terbaik untuk mengikat ilmu adalah dengan menuliskannya

salju

Wise Words for Today

"putus asa banget. 20x posting gagal terus :'(. blog pindah ke wordpress"

October 16, 2014

KETIDAKPASTIAN PENEMPATAN LULUSAN D1 STAN BC

 Ketidakpastian Penempatan Lulusan        
~D1 STAN BC~

  
  “Hanya ada dua hal yang pasti di dunia ini, yakni pajak dan kematian”. Begitulah kata bapak besar kita, Benjamin Franklin. Ya, hal itu memang benar, tapi sebenarnya yang lebih benar dari itu adalah bahwa satu-satunya kepastian di dunia ini adalah ketidakpastian. Lhoh, bagaimana bisa? kalau statement saya salah, mengapa di statistika ada bab probabilitas alias kemungkinan? Berarti ketidakpastian itu termasuk kemungkinan juga bukan?
ah sudah, daripada bingung lebih baik kita membahas hal-hal yang pasti pasti saja, yaitu ketidakpastian. Hehe
   Salah satu ketidakpastian di STAN ini adalah masalah penempatan setelah kelulusan. Lantas, bagaimana alurnya sehingga didapat pendapat yang subyektif seperti itu? Baiklah, jadi begini:
   Sebagai calon aparat bea dan cukai yang baik, kita tentunya tahu bahwa instansi kita memiliki banyak sekali kantor2 bea cukai yang tersebar di penjuru negeri ini. DJBC memiliki 12 kanwil, 125 kantor inspeksi, 62 kantor bantu, serta 349 pos bea cukai di seluruh indonesia.
  Dari sinilah akhirnya muncul pertanyaan, kira2 saya ditempatkan dimana ya mak?
   Menurut informasi yang saya dapatkan dari kakak tingkat, dulunya kronologi penentuan penempatan itu seperti ini. Wewenang penempatan dari tahun ke tahun dulunya memang dilakukan oleh BPPK, namun sejak tahun 2010 dengan dikeluarkannya PMK No. 94 tahun 2010 tentang cara penyaringan dan penerimaan CPNS gol II dari lulusan prodip I dan III STAN diatur oleh Biro SDM sekjen kemenkeu.
  Nah lhoh, mungkin dulu dari pihak BPPK masih mempertimbangkan IP dan juga mempertimbangkan aspek  lainnya agar kita bisa memilih penempatan yang pascok (pasti cocok) dengan keinginan kita. Memang, hidup ini adalah pilihan, senang atau sedih adalah suatu pilihan, punya pacar jelek atau rupawan juga merupakan pilihan, tapi apa boleh bikin jika sekjen tidak memberikan kita pilihan? Hehe…
   Mungkin kita semua (termasuk saya) masih deg-deg nyos mengenai penempatan setelah kelulusan. Kata orang, tidak masalah apabila kita ditempatkan di BPKP, karena kantornya berada di ibukota provinsi, bagaimana kalo di KPP, yang notabene tersebar ke seluruh negeri antah berantah ini.
    Tahu pulau apu-apu, atau pare-pare?? Hmmm…LHOH, jangan salaaah ! Indonesia ini luas, dari sabang sampe merauke, bukan hanya melulu jawa dan bali saja. Banyak pulau-pulau kecil di nusantara, yang bahkan di dalam peta tidak terlihat seperti apa gambar dan rupanya.
   Jadi, kita semua tidak pernah tahu. Terlebih, apa daya kita? penempatan itu seperti misteri, layaknya takdir. Semua telah digariskan dari awal, kita hanya bisa terima jadi.
   Ingat ! pada waktu verifikasi, kita sudah diminta untuk menandatangani berkas yang berisi kontrak kerja untuk SIAP ditempatkan di berbagai belahan bumi Indonesia. 
   Lalu, kita harus bagaimana kalau ditempatkan disana? Kita ini kan orang hebat? Masak iya orang hebat mau ditempatkan di pelosok negeri? Trus bagaimana caranya kita bisa mengembangkan bakat kita? nah, justru itu, spiderman pernah berkata jika “Great power comes with a great responsibility”, itu artinya semakin kita dirasa hebat oleh yang mengecat cabe (bukan cabe-cabean lho ya), maka semakin besar tanggungjawab serta amanah yang akan kita emban, ya salah satunya jika suatu hari ditempatkan di pelosok negeri. Sadar atau tidak, itu semua ujian, yang akan membawa kita ke level atau maqam yang lebih tinggi. Selanjutnya, jika kita kaji lebih dalam, kembali ke sugesti, bahwa semua ini hanyalah persepsi yang di dalamnya mengandung pemaknaan bahwa di setiap kesulitan pastilah disitu ada kemudahan.
   Pada akhirnya, yang bisa kita upayakan adalah do’a. do’a wujudnya memang gaib, namun sebenarnya nampak. Disini, saya ingin mengutip salah satu statement dari ustad yusuf mansur, beliau mengatakan bahwa do’a itu dimiliki yang kaya maupun yang miskin. Mungkin selepas ini, bisa dicari hadist atau penguatan hukumnya lewat googling.
   Selain do’a, kita juga harus banyak2 bersyukur. Banyak orang yang stres karena tidak diterima di kemenkeu. Contohnya? Banyak ! sebut saja satu peristiwa di BDK III Jogjakarta ini. Bahkan, saya terlibat di peristiwa itu sendiri. Masih ingat mahasiswa gadungan yang berasal dari flores? (maaf saya lupa namanya) Jadi intinya, waktu itu mahasiswa tersebut gagal dinyatakan lulus USM STAN, namun karena dia  belum bisa menerima kenyataan, akhirnya dia mengikuti dinamika STAN tanpa mendapat rekomendasi dari kepala kantor. Singkat cerita..dia lama2 malu karena diinterogasi banyak orang, dan akhirnya dia pun mengundurkan diri seiring dengan penegasan dari pihak BDK sendiri.
    Kita harus ingat, dunia yang akan kita hadapi kelak adalah dunia kerja. Di dalam dunia kerja, ada ikatan tanggungjawab kita kepada rakyat. Jangan merasa besar, kita ini hanyalah seorang pelayan, pelayan masyarakat. Dan rakyat itu sensitif. Mereka bisa melihat dan menilai kita. oleh karena itu, kita juga harus menghargai mereka, karena kita adalah bagian dari mereka. Salah satunya dengan mengabdi, memberikan pelayanan demi kesempurnaan.
   Posisi, lokasi, maupun penempatan tidak boleh dijadikan alasan untuk berkata “saya gak bisa tuh mengabdi untuk negeri ini, apalagi memperbaikinya”. Kadang memang terasa susah, angel kalau dalam bahasa jawanya. Namun, THIS IS OUR COUNTRY. Ini negara kita. negara ini negara yang indah, cintailah dan tunjukkan rasa cinta kita kepada negara tanpa rasa takut. Kalau takut, PULANG SANA ! PULANG KE KANDANG ! PULANG KE PANGKUAN IBU DAN BAPAK ! karena jiwa bea cukai, bukanlah jiwa-jiwa penakut.

mbak Dilla Oxella nyanyi BEA CUKAI SEJATI

No comments:

Post a Comment

Write your comments here :)

Translate